Sabtu, 04 Januari 2014

ANAK YANG BERBAKTI


Pada suatu kala ada seorang ulama yang sangat alim. Pada suatu malam ulama tersebut bermimpi ia berada di tengah-tengah kuburan. Dan suatu ketika mayat-mayat yang berada dikuburan pun semuanya terbangun dan menuju sebuah wadah besar yang berisi makanan. Dan mayat-mayat itu pun berebut untuk mengambil makanan tersebut. Ketika ulama tersebut memandang kearah lain ia mendapati seorang kakek yang sedang berduduk diatas kuburnya sambil makan dengan tenang dan tidak ikut berebut seperti yang lain. Karena merasa heran ulama tersebut menghampiri kakek yang sedang asik makan dan ulama tersebut dan ia berkata “ kek, kenapa kakek makan sendiri dan tidak ikut berebut makanan seperti yang lain?”. Kakek tersebut menjawab “ makanan tersebut adalah doa, dan doa yang hanya kami butuhkan sekarang. Sedangkan yang diperebutkan itu adalah doa-doa tersebut yang umum diberikan disetiap masjid-masjid. Dan makanan kakek ini adalah doa khusus yang kakek terima dari anak cucu kakek didunia.
Setelah bercakap-cakap dengan kakek tersebut, tiba-tiba ulama tersebut tersadar dan bangun dari mimpinya. Dan ulama tersebut pergi mencari anak dari kakek tersebut. Beberapa hari mencari akhirnya ulama tersebut mendapati seseorang yang sedang membaca Al Qur’an. Dan ternyata anak tersebut membaca Al Qur’an untuk kakek tersebut dan ia sering mendoakan serta beramal untuk kakek tersebut. Ulama tersebut pun takjub melihat tingkah laku anak tersebut yang begitu berbaktinya kepada orang tuanya. Beberapa tahun kemudia ulama tersebut bermimpi. Dan mempi nya tersebut sama. Dan ia melihat semua mayat bangun dan berebut makanan diwadah yang besar tersebut dan ia melihat ke tempat kakek itu tapi tidak ada. Ulama itu pun mencari-cari kakek itu. Dan ia mendapati kakek itu sedang ikut berebut makanan diwadah besar tersebut. Ulama tersebut berkata “kek,kenapa ikut berebut? Kenapa kakek tidak makan sendiri seperti waktu itu?”. Kakek pun menjawab “ kenapa kekek berebut itu karena didunia sudah tidak ada lagi yang mendoakan kakek, mereka sibuk dengan dunia mereka dan mereka melupakan kakek. Mereka malah memperbagus kuburan kakek padahal yang kakek butuhkan hanya doa mereka bukan keindahan kuburan. Dan akhirnya kakek ikut berebut makanan bersama yang lain.” Mendengar ucapan kakek tersebut ulama itu tersadar dan ia menangis. Ia teringat kedua orang tuanya. Dan ulama tersebut berkata “ sungguh warisan yang paling berharga bukan harta yang banyak tapi warisan yang paling berharga itu adalah anak-anak yang soleh yang selalu berbakti kepada orang tuanya didunia dan diakhirat.”


Pesan moral dari cerita tersebut : jadilah anak yang berbakti kepada orang tua. Buat orang tua kita senang. Kalo orang tua kita masih hidup maka bahagiakanlah mereka dengan cara  berbuat baik dengan penuh kasih sayang. Kalo orang tua kita telah meninggal maka doakan lah mereka dan jadilah anak yang sholeh yang selalu mendoakan orang tua nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar