[Kisah Inspiratif] BERIKAN DAN
LUPAKAN..!!!
Suatu malam hujan turun dengan lebat diiringi angin
kencang dan petir yang menyambar-nyambar. Malam itu telepon berdering di rumah
seorang dokter. ''Istri saya sakit,'' terdengar suara minta pertolongan. ''Dia
sangat membutuhkan dokter segera. Si dokter menjawab, ''Dapatkah bapak
menjemput saya sekarang ? Mobil saya sedang masuk bengkel.'' Mendengar jawaban
itu, lelaki tersebut menjadi berang. ''Apa ?!'' katanya dengan marah. ''Saya
harus pergi menjemput dokter pada malam yang berhujan lebat seperti ini?''
#####
Coba Anda renungkan cerita inspiratif diatas. Kita
senantiasa meminta sesuatu kepada orang lain. Sayangnya, kita seringkali lupa
untuk memberi. Kita tak sadar bahwa apapun yang kita berikan sebenarnya adalah
untuk diri kita sendiri, bukan untuk siapa-siapa. Di dunia ini tak ada yang
gratis. Segala sesuatu ada harganya. Seperti halnya membeli barang, Anda harus
memberi terlebih dahulu sebelum meminta barang tersebut. Kalau Anda seorang
penjual, Anda pun harus memberikan pelayanan dan menciptakan produk sebelum
meminta imbalan jasa Anda. Inilah konsep ''memberi sebelum meminta'' yang
sayangnya sering kita lupakan dalam kehidupan sehari-hari.
Padahal ''memberi sebelum meminta'' adalah sebuah
hukum alam. Kalau Anda ingin anak Anda mendengarkan apa yang Anda katakan,
Andalah yang harus memulai dengan mendengarkan keluh kesah mereka. Kalau Anda
ingin karyawan atau bawahan Anda bekerja dengan giat, Andalah yang harus
memulai dengan memberikan perhatian, dan lingkungan kerja yang kondusif. Kalau
Anda ingin disenangi dalam pergaulan, Anda harus memulainya dengan memberikan
bantuan dan keperdulian kepada orang lain.
Orang yang tak mau memberi adalah mereka yang
senantiasa dihantui perasaan takut miskin. Inilah orang-orang yang ''miskin''
dalam arti yang sesungguhnya. Padahal, di dunia ini berlaku hukum kekekalan
energi. Kalau Anda memberikan energi positif kepada dunia, energi itu tak akan
hilang. Ia pasti kembali kepada Anda.
Persoalannya, banyak orang mengharapkan imbalan
perbuatan baiknya langsung dari orang yang ditolongnya. Ini suatu kesalahan.
Dengan melakukan hal itu, Anda justru membuat bantuan tersebut menjadi tak
bernilai. Anda mempraktikkan manajemen ''Ada Udang Di Balik Batu.'' Anda tak
ikhlas dan tak tulus. Ini pasti segera dapat dirasakan oleh orang yang menerima
pemberian Anda. Jadi, alih-alih menciptakan kepercayaan pemberian Anda malah
akan menghasilkan kecurigaan.
Agar dapat efektif, Anda harus berperilaku seperti
sang surya yang memberi tanpa mengharapkan imbalannya. Untuk itu tak cukup
memberikan harta saja, Anda juga harus memberikan diri Anda, dari hati Anda
yang paling dalam. Jangan pernah memikirkan imbalannya. Anda hanya perlu
percaya bahwa apapun yang Anda berikan suatu ketika pasti kembali kepada Anda.
Ini merupakan suatu keniscayaan, suatu hukum alam yang sejati.
Sebetulnya semua orang di dunia ini senantiasa
memikirkan kepentingan dirinya sendiri. Namun, kita dapat membedakannya menjadi
dua tipe orang. Orang pertama kita sebut sebagai orang yang egois. Merekalah
orang yang selalu meminta tetapi tak pernah memberikan apapun untuk orang lain.
Orang ini pasti dibenci dimana pun-ia berada.
Jenis orang kedua adalah orang yang juga mementingkan
diri sendiri, tetapi dengan cara mementingkan orang lain. Mereka membuat orang
lain bahagia agar mereka sendiri menjadi bahagia. Ini sebenarnya juga konsep
mementingkan diri sendiri tetapi sudah diperhalus. Kalau Anda selalu memberikan
perhatian dan bantuan kepada orang lain, banyak orang yang akan menghormati dan
membantu Anda. Kalau demikian, Anda sebenarnya sedang berbuat baik pada diri
Anda sendiri.
Bagaimana kalau Anda membaktikan diri Anda untuk
menolong anak-anak terlantar dan orang-orang miskin ? Ini pun sebenarnya adalah
tindakan ''mementingkan diri sendiri dengan cara mementingkan orang lain.''
Anda mungkin tak setuju dan mengatakan, ''Bukankah saya tidak mendapatkan
apa-apa. Saya kan bekerja dengan sukarela" .Memang benar, Anda tidak
mendapatkan apa-apa secara materi, tetapi apakah Anda sama sekali tidak
mendapatkan apa-apa? Jangan salah, Anda tetap akan mendapatkan sesuatu yaitu
kepuasan batin. Kepuasan batin inilah yang Anda cari. Anda membantu orang lain
supaya mendapatkan hal ini.
Jadi, apapun yang kita lakukan di dunia ini semuanya
adalah untuk kepentingan kita sendiri. Orang-orang yang egois sama sekali tak
memahami hal ini. Mereka tak sadar bahwa mereka sedang merusak diri mereka
sendiri.
Sementara orang-orang yang baik budinya sadar bahwa
kesuksesan dan kebahagiaan baru dapat dicapai kalau kita membuat orang lain
senang, menang, dan bahagia. Hanya dengan cara itulah kita akan dapat menikmati
kemenangan kita dalam jangka panjang. Inilah hukum Menang-Menang (win-win) yang
berlaku dimana saja, kapan saja dan untuk siapa saja.
Rasa
terindah dalam hidup adalah disaat kehadiranmu menjadi sangat berarti utk orang
lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar