Pada suatu kala ada seorang ulama
yang sangat alim. Pada suatu malam ulama tersebut bermimpi ia berada di
tengah-tengah kuburan. Dan suatu ketika mayat-mayat yang berada dikuburan pun
semuanya terbangun dan menuju sebuah wadah besar yang berisi makanan. Dan
mayat-mayat itu pun berebut untuk mengambil makanan tersebut. Ketika ulama
tersebut memandang kearah lain ia mendapati seorang kakek yang sedang berduduk
diatas kuburnya sambil makan dengan tenang dan tidak ikut berebut seperti yang
lain. Karena merasa heran ulama tersebut menghampiri kakek yang sedang asik
makan dan ulama tersebut dan ia berkata “ kek, kenapa kakek makan sendiri dan
tidak ikut berebut makanan seperti yang lain?”. Kakek tersebut menjawab “
makanan tersebut adalah doa, dan doa yang hanya kami butuhkan sekarang.
Sedangkan yang diperebutkan itu adalah doa-doa tersebut yang umum diberikan
disetiap masjid-masjid. Dan makanan kakek ini adalah doa khusus yang kakek
terima dari anak cucu kakek didunia.
Setelah bercakap-cakap dengan
kakek tersebut, tiba-tiba ulama tersebut tersadar dan bangun dari mimpinya. Dan
ulama tersebut pergi mencari anak dari kakek tersebut. Beberapa hari mencari
akhirnya ulama tersebut mendapati seseorang yang sedang membaca Al Qur’an. Dan
ternyata anak tersebut membaca Al Qur’an untuk kakek tersebut dan ia sering
mendoakan serta beramal untuk kakek tersebut. Ulama tersebut pun takjub melihat
tingkah laku anak tersebut yang begitu berbaktinya kepada orang tuanya.
Beberapa tahun kemudia ulama tersebut bermimpi. Dan mempi nya tersebut sama.
Dan ia melihat semua mayat bangun dan berebut makanan diwadah yang besar
tersebut dan ia melihat ke tempat kakek itu tapi tidak ada. Ulama itu pun
mencari-cari kakek itu. Dan ia mendapati kakek itu sedang ikut berebut makanan
diwadah besar tersebut. Ulama tersebut berkata “kek,kenapa ikut berebut? Kenapa
kakek tidak makan sendiri seperti waktu itu?”. Kakek pun menjawab “ kenapa
kekek berebut itu karena didunia sudah tidak ada lagi yang mendoakan kakek,
mereka sibuk dengan dunia mereka dan mereka melupakan kakek. Mereka malah
memperbagus kuburan kakek padahal yang kakek butuhkan hanya doa mereka bukan
keindahan kuburan. Dan akhirnya kakek ikut berebut makanan bersama yang lain.”
Mendengar ucapan kakek tersebut ulama itu tersadar dan ia menangis. Ia teringat
kedua orang tuanya. Dan ulama tersebut berkata “ sungguh warisan yang paling
berharga bukan harta yang banyak tapi warisan yang paling berharga itu adalah
anak-anak yang soleh yang selalu berbakti kepada orang tuanya didunia dan
diakhirat.”
Pesan moral dari cerita tersebut : jadilah anak yang
berbakti kepada orang tua. Buat orang tua kita senang. Kalo orang tua kita
masih hidup maka bahagiakanlah mereka dengan cara berbuat baik dengan penuh kasih sayang. Kalo
orang tua kita telah meninggal maka doakan lah mereka dan jadilah anak yang
sholeh yang selalu mendoakan orang tua nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar