Perumbuhan ekonomi indonesia diperkirakan akan mengalami peningkatan menurut
DBS Group Research menyatakan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013
secara year on year (YoY) berada pada kisaran 5,8% sedangkan pada 2014
perekonomian Indonesia mengalami kenaikan 2% menjadi 6,0%.
Economist DBS Group Research Tieying Ma mengatakan pada 2013, banyak moment
atau kejadian yang membuat perekonomian Indonesia mengalami proses up and down
sehingga berdampak pada trend pertumbuhan ekonomi. Menurut dia, moment yang
paling nyata adalah kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak
(BBM) bersubsidi di pertengahan tahun sehingga mempengaruhi daya beli
masyarakat, padahal daya beli masyarakat sangat erat kaitannya dengan konsumsi
masyarakat yang merupakan fundamental perekonomian terbesar di Indonesia.
Tieying menilai, selain kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM,
kondisi pelemahan rupiah pada triwulan ketiga juga cukup besar mempengaruhi
perekonomian Indonesia."Naiknya harga BBM dan melemahnya rupiah adalah dua
moment yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia sehingga kami
memperkirakan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013 berada pada level
5,8%," ujar dia dalam siaran persnya yang diterima Investor Daily,
di Jakarta, Jumat (13/9).Dia menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar
5,8% merupakan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik jika dibandingkan dengan
pertumbuhan ekonomi di negara negara Eropa. Menurutnya pertumbuhan ekonomi
Indonesia masih ditopang oleh konsumsi masyarakat yang semakin tinggi. Hal ini
mempengaruhi permintaan terhadap produk atau barang-barang, sementara
negara-negara di Eropa masih berurusan dengan krisis utang sehingga sangat
sulit untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang kondusif.
Dia menjelaskan, ada dua upaya yang telah dilakukan pemerintah Indonesia
untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi pada 2013. Pertama, memberikan
program kompensasi bagi rakyat miskin akibat kenaikan harga BBM. Kedua,
mengeluarkan paket stimulus kebijakan untuk mengantisipasi terjadinya krisis
ekonomi akibat pelemahan rupiah.Menurutnya dua upaya ini sudah cukup baik dalam
mempetahankan pertumbuhan ekonomi, tinggal bagaimana realisasinya di lapangan.
"Bentuk keseriusan pemerintah Indonesia sudah cukup baik dengan
mengeluarkan beberapa kebijakan, yang paling penting implementasinya di
lapangan," ungkap dia.
Tieying menuturkan pada tahun 2014, perekonomian Indonesia mengalami
pertumbuhan yang cukup positif dan berada pada kisaran 6,0%, salah satu
faktornya adalah rupiah diprediksi akan kembali menguat dan tahun 2014,
Indonesia akan menyelenggarakan pemilihan umum sehingga belanja pemerintah
banyak dihabiskan pada saat pemilu.Dia juga memprediksi pada tahun depan
kinerja ekspor Indonesia akan membaik sehingga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
sumber : -
http://www.investor.co.id/home/perekonomian-indonesia-2014-lebih-baik-dari-2013/68797
Jumat, 08 November 2013
istilah-istilah dalam ekonomi
1. Accounts Receivable = Piutang Dagang
2. Allowance of Doubtful Debt = Cadangan kerugian piutang
3. Merchandise Inventory = Persediaan Barang Dagang
4. Office Supplies = Perlengkapan Kantor
5. Prepaid Rent = Persekot Sewa
6. Prepaid Insurance = Persekot Asuransi
7. Value Added Tax (VAT) In = Pajak Pertambahan nilai (PPN) masukan
8. Long Term Investment = Investasi Saham
9. Stock Investment = Investasi dalam bentuk Saham
10.Equipment at Cost = Peralatan
11. Equipment Acc.Depreciation = Akumulasi Penyusutan Peralatan
12. Account Payable = Utang Dagang
13. Vat Payable = Utang PPN
14. Vat Out = PPN keluaran
15. Accrued Payable = Utang Beban
16. Long Term Liabilities = Hutang Jangka Panjang
17. Mandiri Bank Loan = Utang bank Jangka Panjang
18. Sales = Penjualan Barang Dagang
19. Sales Discount = Potongan Penjualan Barang Dagang
20. Stock Capital = Modal Saham
21. Retained Earning = Saldo Laba Periode lalu
22. Sales Return = Retur Penjualan Barang Dagang
23. Cost of Goods Sold = Harga Pokok Penjualan
24. Purchase = Pembelian Barang Dagang
25. Freight Paid = Beban Transportasi Pembelian
26. Purchase Discount = Potongan Pembelian Barang Dagang
27. Purchase Return = Retur Pembelian Barang Dagang
28. Operating Expense = Beban Operasional
29. Telephon&Electricity Expense = Beban Telepon dan Listrik
30. Office Suplies Expense = Beban Perlengkapan Toko
31. Bad Debts Expense = Beban Kerugian Penghapusan Piutang
32. Spoilage Expense = Beban kerugian kerusakan Barang Dagang
33. Depreciation Expense = Beban Depresiasi Aktiva Tetap
34. Insurance Expense = Beban Asuransi
35. Rent Expense = Beban Sewa Toko
36. Wages and Salaries Expense = Beban Upah & Gaji
37. Other Operating Expense = Beban operasi lainnya
38. Advertising Expense = Beban Iklan
39. Other Revenues and Gains = Pendapatan diluar Usaha
40. Interest Income = Pendapatan Bunga
41. Dividend Income = Pendapatan Deviden
42. Gain (lass) on Sale of Stock = Laba dari Penjualan Saham
43. Freight Collected = Pendapatan Jasa Transportasi Penjualan
44. Late Fees Collected = Denda keterlambatan pembayaran Piutang
45. Other Expense and Losses = Beban diluar Usaha
46. Interest = Suku Bunga
47. Interest Expense = Beban Bunga
48. Bank Service Charge = Beban Administrasi Bank
49. Late Fess Expense = Beban Denda Pembayaran Utang Dagang
50. Balance Sheet = Neraca
51. Financial Statement = Laporan Keuangan
52. In Come Statement = Laporan Laba Rugi
53. Capital Statement = Laporan Perubahan Modal
54. Retained Earning Statement = Laporan Laba ditahan
55. Leasing = Sewa Guna
56. Ventura Capital = Modal Ventura
57. Factoring = Anjak Piutang
58. Credit Card = Kartu Kredit
59. Consumer Finance = Pembiayaan Konsumen
60. Fund Company = Perusahaan Penyediaan Dana
61. Management Company = Perusahaan Pengelola
62. Capital Lease = Sewa Guna usaha Modal
63. Unearned Lease Income = Pendapatan Sewa Guna yg belum diakui
64. Security Deposit = Simpanan Jaminan
65. Service Charge = Biaya Anjak Piutang
66. Penalty = Denda yang ada didalam Deposito
67. Cheque = Alat Pembayaran berupa Cek
68. Open Market Operation = Operasi Pasar Terbuka
69. Discount Window = Fasilitas Diskonto
70. Selective Credit Controle = Pengawasan Kredit secara selektif
71. Foreign Exchange Rate = Tingkat Nilai Tukar mata uang asing
72. Demand Deposit = Simpanan Giro
73. Deposit = Deposito
74. Time Deposit = Deposito Berjangka
75. Certificate of Deposit = Sertifikat Deposito
76. Advanced Payment = Pembiayaan dlm bentuk pembayaran dimuka
77. Applicant = Seorang yg Mengajukan L/C
78. Beneficiary = Seorang yang Menerima L/C
79. Issuing Bank = Bank yg membuka L/C
80. Advising Bank = Bank yg meneruskan L/C
81. Paying Bank = Bank yg Membayar L/C
82. Insurance Policy = Polis Asuransi
83. L/C = Pengiriman barang melalui Bank
84. Currency = Mata uang
85. Cost = Biaya
86. Mortage Payable = Hutang Hipotek
87. Merchandise Inventory = Persediaan Barang
88. Bond = Obligasi
89. Note Payable = Wesel Bayar
90. Monetary Unit Asumption = Asumsi satuan Uang
91. General Journal = Jurnal Umum
92. Posting = Pembukuan
93. Prepayments = Pembayaran dimuka
94. Accrued Revenues = Pendapatan yg masih harus diterima
95. Accrued Expense = Beban yg masih harus dibayar
96. Prepaid Expense = Beban yg dibayar tunai tp blm digunakan
97. Unearned Revenues = Pendapatan diterima dimuka
98. Other Expense and losses = Beban dan Kerugian lain-lain
99. Other Revenues and Gains = Pendapatan dan Keuntungan lain-lain
100. Dishonored Note = Wesel yg tidak dibayar penuh
Sumber : http://andisiandi.wordpress.com/2013/06/14/100-istilah-kata-dalam-ekonomi/
Jumat, 25 Oktober 2013
Perekonomian indonesia (deduktif)
Ekonomi indonesia diperkirakan akan mengalami peningkatan. Dengan
pendapatan nasional per tahun indonesia mampu memberikan kemajuan. Dengan pertumbuhan
dan pendapatan nasional yang semakin meningkat kita dapat melihat perkembangan
dan kemajuan kita pada negara lain.
Dilihat dari sedikit
perekonomian makro dibidang perbankan ini dapat kita rasakan pertumbuhan
ekonomi itu meningkat. Bank indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi
sepanjang triwulan 1- 2011 masih akan tumbuh tinggi, yakni dikisaran 6,4%. Sehingga,
perekonomian indonesia diproyeksikan tumbuh dikisaran 6-6,5%.
Dilihat dari PDB indonesia saat ini menempati urutan ke 18
dari 20 negara yang mempunyai PDB terbesar di dunia. Hanya ada 5 negara asia
yang masuk ke dalam daftar yang dikeluarkan oleh bank dunia. Indonesia mempunyai
PDB US$ 3000 per tahun.
Sebagaimana sebuah sistem globalisasi ekonomi ditilik dari
aspek kreatifitas dan daya saing dengan semakin terbukanya pasar untuk
produk-produk ekspor maka diharapkan tumbuhnya kreatifitas dan peningkatan
kualitas produksi yang disebabkan dorongan untuk tetap eksis ditengah
persaingan global, secara natural ini akan terjadi amanakala kesadaran akan
keharusan berinvestasi muncul dan pada giliranya akan menghasilkan
produk-produk dalam negeri yang handal dan berkualitas.
Disisi lain kondisi dimana kapabilitas daya saing yang
rendah dan ketidak mampuan indonesia mengelola persaingan akan menimbulkan
mimpi buruk bagi perekonomian negeri ini, hal iniakan mendatangkan berbaga
dampak negatif globalisasi ekonomi seperti membajirnya produk2 negeri asing
seperti produk cina yang akhirnya mamatikan produksi dalam negeri, warga negara
Indonesia hanya akan menjadi tenaga kasar bergaji murah sedangkan pekerjaan
pekerjaan yang membutuhkan skill akan dikuasai ekspatriat asing, dan sudah
barang tentu lowongan pekerjaan yang saat ini sudah sangat sempit akan semakin
habis karena gelombang pekerja asing.
Dampak positif globalisasi ekonomi dari aspek permodalan,
dari sisi ketersediaan akses dana akan semaikin mudah memperoleh
investasi dari luar negeri. Investasi secara langsung seperti pembangunan
pabrik akan turut membuka lowongan kerja. hanya saja dampak positif ini akan
berbalik 180 derajat ketika pemerintah tidak mampu mengelola aliran dana asing,
akan terjadi justru penumpukan dana asing yang lebih menguntungkan pemilik
modal dan rawan menimbulkan krisis ekonomi karena runtuhnya nilai mata uang
Rupiah. Belum lagi ancaman dari semakin bebas dan mudahnya mata uang
menjadi ajang spekulasi. Bayangkan saja jika sebuah investasi besar dengan
meilbatkan tenaga kerja lokal yang besar tiba2 ditarik karena dianggap kurang
prospek sudah barang tentu hal ini bisa memengaruhi kestabilan ekonomi.
Dampak positif globalisasi ekonomi dari
sisi semakin mudahnya diperoleh barang impor yang dibutuhkan
masyarakat dan belum bisa diproduksi di Indonesia, alih tehnologi juga bisa
terbuka sangat lebar, namun kondisi ini juga bisa berdampak buruk bagi
masyarakat karena kita cenderung hanya dijadikan objek pasar, studi kasus
seperti produksi motor yang di kuasai Jepang, Indonesia hanya pasar dan
keuntungan penjualan dari negeri kita akan dibawa ke Jepang memperkaya bangsa
Jepang. Dampak positif globalisasi ekonomi dari
aspek meningkatnya kegiatan pariwisata, sehingga membuka lapangan
kerja di bidang pariwisata sekaligus menjadi ajang promosi produk Indonesia.
Globalisasi dan liberalisme pasar dikampayekan oleh para
pengusungnya sebagai cara untuk mencapai standar hidup yang lebih tinggi, namun
bagi para penentangnya globalisasi hanya kedok para kapitalis yang akan semakin
melebarnya ketimpangan distribusi pendapatan antar negara kaya dengan
negara berkembang dan miskin. Penguasaan kapital yang lebih besar dengan
menciptakan pasar global terutama di dunia ketiga yang diyakini tidak akan
mampu memenuhi standar tinggi produk global akan membuka peluang terjadinya
penumpukan kekayaan dan monopoli usaha dan kekuasaan politik pada segelintir
orang. So pilihan akan keblai kekita mana yang kita pilih Dampak
Globalisasi ekonomi positif atau dampak globalisasi negatif.
Sumber: http://caturdj.wordpress.com/perekonomian-indonesia-saat-ini/
Langganan:
Postingan (Atom)