1. bagaimana supaya koperasi itu maju dan berkembang?
perkembangan koperasi diindonesia masih mengalami pasang surut didalam sejarahnya. dalam perjalanannya ,perkembangan koperasi di indonesia ini memiliki ruang lingkup usaha yang berbeda-beda dari waktu ke waktu bergantung dengan kondisi lingkungan bangsa indonesia. perkembangan koperasi indonesia itu sendiri terjadi sesuai perubahan zaman dan kebutuhan.jadi untuk memajukan koperasi maka diperlunya sosialisasi kemasyarakat serta melakukan kajian dari pemerintah agar koperasi tidak lagi mengalami pasang surut dalam melakukan tugas-tugasnya
2. koperasi merupakan soko guru perekonomian .jelaskan makna-makna kata tersebut?
koperasi sebagai soko guru perekonomian dapat diartikan koperasi sebagai "pilar utama" atau "tulang punggung" perekonomian. dengan demikian koperasi diperankan dan difungsikan sebagai pilar utama dalam sistem perekonomian indonesia.
Minggu, 21 Oktober 2012
Jumat, 13 Juli 2012
Peran Sektor Luar Negeri Pada Perekonomian Indonesia
Perdagangan
Antar Negara
·
Beberapa alasan mengapa suatu Negara memerlukan Negara
lain dalam kehidupan ekonominya adalah :
·
Pertama, tidak semua kebuthan
masyarakatnya dapat dipenuhi oleh komoditi yang dihasilkan di dalam negeri,
sehingga untuk memnuhi kebuthan tersebut, harus dilakukan impor dari Negara
yang memproduksinya.
·
Karena terbatasnya konsumen, tidak semua
hasil produksi dapat dipasarkan di dalam negeri, sehingga perlu dicari pasar
luar di luar negeri
·
Sebagai sarana untuk melakukan
proses alih teknologi. Dengan membeli produk asing suatu Negara dapat
mempelajari bagaimana produk tersebut dibuat dan dipasarkan, sehingga dalam
jangka panjang dapat melakyukan produksi untuk barang yang sama.
·
Secara ekonomis dan matematis perdagangan antar
Negara dapat mendatangkan tambahan keuntungan dan efisiensi dari dilakukannya
tindakan spesialisi produksi dari Negara-negara yang memilki keuntungan mutlak
dan/ atau keuntungan berbanding.
HAMBATAN – HAMBATAN PERDAGANGAN ANTAR NEGARA
Meskipun setiap negara menyadari bahwa perdagangan negaranya dengan negara lain harus terlaksana dengan baik, lancar, dan saling menguntungkan, namun sering kali negara – negara tersebut membuat suatu kebijaksanaan dalam sektor perdagangan luar negeri yang justru menimbulkan hambatan dalam proses transaksi perdagangan luar negeri.
Namun demikian, dengan mulai dicetusnya era perdagangan bebas maka hambatan-hambantan yang selama ini cukup menggelisahkan akan dicoba untuk dikurangi dan jika mungkin dihapuskan. Adapun bentuk-bentuk hambatan yang selama ini terjadi di antaranya adalah:
1) Hambatan tariff
Tariff adalah suatu nilai tertentu yang dibebankan kepada suatu komoditi luar negeri tertentu yang akan memasuki suatu negara (komoditi impor ). Tarif sendiri ditentukan dengan jumlah yang berbeda untuk masing- masing komoditi impor.
2) Hambatan Quota
Quota termasuk jenis hambatan perdagangan luar negeri yang lazim dan sering diterapkan oleh suatu negara untuk membatasi masukkan komoditi impor ke negaranya. Quota sendiri dapat diartikan sebagai tindakan pemerintahan suatu negara dengan menentukan batas maksimal suatu komoditi impor yang boleh masuk ke negara tersebut. Seperti halnya tariff, tindakan quota ini tertentu tidak akan menyenangkan bgi negara pengekspornya. Andonesia sendiri pernah menghadapi quota impor yang diterapkan oleh system perekonomian amerika.
3) Hambatan dumping
Meskipun karakteristiknya tidak seperti tariff dan quota, namun dumping sering menjadi suatu masalah bagi suatu negara dalam proses perdagangan luar negerinya, seperti yang dialami baru-baru ini dimana industry sepeda Indonesia di tuduh melakukan politik dumping. Dumping sendiri diartikan sebagai suatu tindakan dalam menetapkan harga yang lebih murah diluar negeri dibanding harga didalam negeri untuk produk yang sama.
4) Hambatan embargo / sangsi ekonomi
Sejarah membuktikan bahwa suatu negara yang karena tindakannya dianggap melanggar hak asasi manusia, melanggar wilayah kekuasaan suatu negara, akan menerima atau dikenakan sanksi ekonomi oleh negara yang lain (PBB). Akibat dari hambatan yang terakhir ini biasanya lebih buruk dan meluas bagi masyarakat yang terkene sanksi ekonomi dari pada akibat yang ditimbulkan oleh hambatan-hambatan perdagangan lainnya.
Dengan demikian pemerintah menerapkan kebijaksanaan hambatan perdagangan diantaranya adalah
-Tarif dan quota disamping untuk meningkatkan pendapatan negara dari sector luar negeri, dipergunakan untuk lebih menyeimbangkan keadan neraca pembayaran yang masih deficit. Tariff dan quota juga diterapkan untuk melindungi industry dalam negeri yang masih dalam taraf berkembang, dari serangan komoditi-komoditi asing yang telah lebih dahulu. Selain itu tariff dan quota juga diterapkan untuk mempertahankan tingkat kemakmuran yang telah dirasakan dan dinikmati oleh masyarakat suatu negara.
-Dumping dipergunakan untuk memacu 0perkembangan ekspor lewat kena8ikan permintaan dikarenakan harga yang murah tersebut.
-Sanksi ekonomi diterapkan lebih dikarenakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan ham,politik,terorisme dan keamanan internasional
Neraca Pembayaran
Luar Negeri Indonesia
Neraca
Pembayaran Internasional adalah ikhtisar yang tersusun secara
sistematis,yang mencatat semua transaksi ekonomi penduduk satu negara dengan
penduduk negara lain pada periode waktu tertentu,biasanya satu tahun. Transaksi
ekonomi yang dicatat dalam neraca pembayaran internasional,antara lain ekspor
dan impor barang/jasa,lalu lintas modal,dan juga utang piutang. Neraca
pembayaran internasional sangat berguna karena menunjukan struktur dan
komposisi transaksi ekonomi dan posisi keuanganinternasional suatu negara.
Untuk lebih rinci, manfaat pencatatan pembayaran internasional adalah sebagai
berikut :
- Untuk mengetahui keadaan keuangan
negara yang terkait dengan pembayaran luar negeri
- Untuk mengetahui berapa besar
sumbangan transaksi ekonomi internasional terhadap penerimaan negara yang
bersangkutan
- Untuk mengetahui dinamika
perdagangan luar negeri
- Sebagai sumber data dan informasi
untuk melakukan evaluasi dan analisis kebijakan ekonomi.
Neraca pembayaran internasional
terbentuk dari beberapa komponen. Komponen yang utama adalah sebagai berikut
:
1. Neraca Transaksi Sedang Berjalan
(current Account)
Neraca berjalan merupakan jumlah
ssaldo dari neraca perdagangan yang terdiri dari :
- Neraca perdagangan barang yang
mencatat nilai ekspor dan impor barang yang dilakukan negara yang
bersangkutan
- Neraca perdagangan jasa yang
mencatat nilai ekspor dan impor jasa yang dilakukan negara yang
bersangkutan
- Transaksi unnilateral yang mencatat
transaksi sepihak, yaitu transakasi yang tidak menimbulkan hak atau kewajiban
secara yuridis bagi negara yang menerimanya
2. Neraca Lalu-Lintas Modal (Capital
Account)
Neraca lalu lintas modal mencatat arus
modal pemerintah dan swasta yang keluar dan masuk dari dan kedalam
negeri.
Transaksi ekonomi internasional yang
dilakukan suatu negara yang dicatat dalam neraca pembayaran internasional
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu transaksi debit dan transaksi kredit.
Transaksi debit adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban bagi penduduk suatu
negara untuk melakukan pembayaran kepada penduduk negara lain,sedangkan
transaksi kredit adalah transaksi yang menimbulkan hak wajib penduduk suatu
negara untuk menerima pembayaran dari penduduk negara lain. Kegiatan impor
merupakan transaksi debit karena menimbulkan kewajiban bagi negara tersebut
untuk melakukan pembayaran devisa (Valuta Asing) keluar negeri, sedangkan
ekspor termasuk transaksi kredit karena menimbulkan hak bagi negara tersebut
untuk menerima pembayaran devisa (Valuta asing) dari luar negeri.
Dalam
hal neraca perdagangan, ada tiga kemungkinan yang dapat terjadi pada neraca
perdagangan suatu negara, yaitu surplus,devisit,atau seimbang. Surplus terjadi
bila ekspor lebih besar dari impor,devisit bila ekspor lebih kecil dari
impor,dan seimbang apabila ekspor sama dengan impor. Demikian juga neraca lalu
lintas modal. Neraca lalu lintas modal dikatakan surplus apabila arus modal
termasuk lebih besar dibanding arus modal keluar,devisit apabila arus modal
masuk dibanding arus modal keluar, dan seimbang bila arus modal masuk sama
dengan arus modal keluar.
Peran Kurs Valuta Asing
Dalam pembayaran antar negara ada suatu kekhususan yang tidak terdapat dalam
lalu-lintas pembayaran luar negeri. Sebab semua negara mempunyai mata uang atau
valutanya sendiri, yang berlaku sebagai alat pembayaran yang sah di dalam
batas-batas daerah kekuasaan itu sendiri, tetapi belum tentu mau diterima luar
negeri. Jadi pembayaran antar negara harus menyangkut lebih dari satu macam
mata uang, yang harus dipertukarkan satu sama lain dengan harga atau kurs
tertentu. Hal inilah yang membuat perdagangan dan pembayaran internasional
menjadi perkara yang rumit, maka dari itu dibuatlah alat pembayaran yang bisa
digunakan oleh banyak negara (antarnegara) atau disebut dengan alat pembayaran
internasional, yakni valuta asing.
Kurs valuta asing sering diartikan sebagai banyaknya nilai mata uang suatu
negara (rupiah misalnya) yang harus dikeluarkan/ dikorbankan untuk mendapatkan
satu unit nilai uang asing (dollar misalnya). Sehingga dengan kata lain, jika
kita gunakan contoh rupiah dan dollar, maka kurs valuta asing adalah nilai
tukar yang menggambarkan banyaknya rupiah yang harus dikeluarkan untuk
mendapatkan satu unit dollar dalam kurun waktu tertentu. Kurs valuta asing
adalah harga valuta asing, dinyatakan dalam valuta sendiri. Misalnya US $ 1.00
= Rp. 10.000,-
Penentuan Kurs Valuta Asing
Pada dasarnya ada tiga sistem atau cara untuk menentukan tinggi-rendahnya
kurs atau nilai tukar valuta asing:
- Kurs tetap, karena dikaitkan dengan emas sebagai standard atau patokannya.
- Kurs bebas, yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran valuta asing di pasaran bebas, lepas dari kaitan dengan emas. Dalam hal ini kurs bisa naik – turun dengan bebas. Dewasa ini orang bicara tentang kurs mengambang (floating rates)
- Kurs dibuat stabil berdasarkan perjanjian internasional yaitu ditetapkan oleh pemerintah/bank sentral dalam perbandingan tertentu dengan dollar atau emas sebagai patokan.
Akibat kurs yang tidak sesuai
Apabila mata uang suatu negara dinilai terlalu tinggi dibandingkan dengan
valuta lain (Kurs resmi lebih tinggi daripada perbandingan daya beli yang
sesungguhnya atau disebut over valued), akibatnya ekspornya akan macet
dan impornya didorong terlalu besar, sehingga keseimbangan neraca pembayaran
terancam.
Hal yang sebaliknya terjadi apabila mata uang dinilai terlalu rendah atau
under valued: apabila kurs resmi terlalu rendah dibandingkan dengan daya belinya
yang sesungguhnya, maka ekspor akan bertambah besar, tetapi impor akan macet.
Dari pembahasan di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa peran valuta
asing terhadap perekonomian di indonesia adalah sangat penting. Karena valuta
asing merupakan alat pembayaran antar negara. Barang dan jasa yang diimpor itu
harus dibayar. Untuk pembayaran itu diperlukan valuta asing atau devisa
(Foreign exchange), yaitu valuta (mata uang) yang mau diterima oleh dunia
internasional. Devisa itu kita peroleh dari hasil ekspor (devisa umum) atau
kredit bank luar negeri (devisa kredit)
sumber : http://oeyyulia.blogspot.com/2011/04/peran-sektor-luar-negeri-pada.htm
http://andamifardela.wordpress.com/2011/05/13/peran-sektor-luar-negeri-pada-perekonomian-indonesia/
http://zainal33.wordpress.com/2012/05/07/peran-sektor-luar-negeri-pada-perekonomian-indonesia/
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN )
1.
PERKEMBANGAN DANA
PEMBANGUNAN DI INDONESIA
Dari segi perencanaan
pembangunan di Indonesia, APBN adalah konsep perencanaan pembangunan yang
memiliki jangka pendek, karena iyulah APBN selalu disususn setiap tahun.
Maka secara gari besar APBN terdiri dari pos – pos seperti dibawah ini :
• Dari sisi penerimaan, terdiri dari pos penerimaan dalam negeri dan penerimaan pembangunan
• Sedangkan dari sisi pengeluaran terdiri dari pos pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan
APBN disusun agar pengalokasian dana pembangunan dapat berjalan dengan memperhatikan prinsip berimbang dan dinamis. Hal tersebut perlu diperhatikan mengingat tabungan pemerintah yang berasal dari selisih antara penerimaan dalam negeri dengan pengeluaran rutin, belum sepenuhnya menutupi kbutuhan biaya pembangunan di Indonesia.
Meskipun dari PELITA ke PELITA jumlah tabungan pemerintah sebagia sumber pembiayaan pembangunan terbesar, terus mengalami peningkatan namun kontribusinya terhadap keseluruhan dana pembangunan yang dibutuhkan masih jauh dari yang diharapkan. Dengan kata lain ketergantungan dana pembangunan terhadap sumber lain, dalam hal ini pinjamanan luar negeri masih cukup besar. Namun demikian mulai tahun terakhir PELITA, prosentase tabungan pemerintah sudah mulai lebih besar dibanding pinjaman luar negeri. Hal ini tidak terlepas dari peranan sektor migas yang saat itu sangat dominan, serta dengan dukungan beberapa kebijakan pemerintah dalam masalah perpajakan dan upaya peningkatan penerimaan negara lainnya. Untuk menghindari terjadinya deficit anggaran pembangunan, Indonesia masih mengupayakan sumber dana dari luar negeri, dan meskipun IGGI ( Inter Govermmental Group on Indonesia ) bukan lagi menjadi forum Internasional yang secara formal membantu pembiayaan pembangunan di Indonesia, namun dengan lahirnya CGI ( Consoltative Group on Indonesia ) kebutuhan pinjaman luar negeri sebagai dana pembangunan masih dapat diharapkan. Yang perlu diingat bahwa sebaiknya pinjaman tersebut ditempatkan sebagai pelengkap pembangunan dan peran tabungan pemerintahlah yang tetap harus dominan, bukan sebaliknya
Maka secara gari besar APBN terdiri dari pos – pos seperti dibawah ini :
• Dari sisi penerimaan, terdiri dari pos penerimaan dalam negeri dan penerimaan pembangunan
• Sedangkan dari sisi pengeluaran terdiri dari pos pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan
APBN disusun agar pengalokasian dana pembangunan dapat berjalan dengan memperhatikan prinsip berimbang dan dinamis. Hal tersebut perlu diperhatikan mengingat tabungan pemerintah yang berasal dari selisih antara penerimaan dalam negeri dengan pengeluaran rutin, belum sepenuhnya menutupi kbutuhan biaya pembangunan di Indonesia.
Meskipun dari PELITA ke PELITA jumlah tabungan pemerintah sebagia sumber pembiayaan pembangunan terbesar, terus mengalami peningkatan namun kontribusinya terhadap keseluruhan dana pembangunan yang dibutuhkan masih jauh dari yang diharapkan. Dengan kata lain ketergantungan dana pembangunan terhadap sumber lain, dalam hal ini pinjamanan luar negeri masih cukup besar. Namun demikian mulai tahun terakhir PELITA, prosentase tabungan pemerintah sudah mulai lebih besar dibanding pinjaman luar negeri. Hal ini tidak terlepas dari peranan sektor migas yang saat itu sangat dominan, serta dengan dukungan beberapa kebijakan pemerintah dalam masalah perpajakan dan upaya peningkatan penerimaan negara lainnya. Untuk menghindari terjadinya deficit anggaran pembangunan, Indonesia masih mengupayakan sumber dana dari luar negeri, dan meskipun IGGI ( Inter Govermmental Group on Indonesia ) bukan lagi menjadi forum Internasional yang secara formal membantu pembiayaan pembangunan di Indonesia, namun dengan lahirnya CGI ( Consoltative Group on Indonesia ) kebutuhan pinjaman luar negeri sebagai dana pembangunan masih dapat diharapkan. Yang perlu diingat bahwa sebaiknya pinjaman tersebut ditempatkan sebagai pelengkap pembangunan dan peran tabungan pemerintahlah yang tetap harus dominan, bukan sebaliknya
2.
Proses penyusunan
anggaran
Secara garis besar, proses penyusunan anggaran terbagi menjadi dua, yakni
dari atas ke bawah (top-down) dan dari bawah ke atas (bottom-up).
Dari atas ke
bawah (Top-down)
Merupakan proses penyusunan anggaran tanpa penentuan tujuan sebelumnya dan
tidak berlandaskan teori yang jelas. Proses penyusunan anggaran dari atas ke
bawah ini secara garis besar berupa pemberian sejumlah uang dari pihak atasan
kepada para karyawannya agar menggunakan uang yang diberikan tersebut untuk
menjalankan sebuah program.Terdapat 5 metode penyusunan anggaran dari atas ke
bawah:
- Metode kemampuan (The affordable method) adalah metode dimana perusahaan menggunakan sejumlah uang yang ada untuk kegiatan operasional dan produksi tanpa mepertimbangkan efek pengeluaran tersebut.
- Metode pembagian semena-mena (Arbitrary allocation method) merupakan proses pendistribusian anggaran yang tidak lebih baik dari metode sebelumnya. Metode ini tidak berdasar pada teori, tidak memiliki tujuan yang jelas, dan tidak membuat konsep pendistribusian anggaran dengan baik.
- Metode persentase penjualan (Percentage of sales) menggambarkan efek yang terjadi antara kegiatan iklan dan promosi yang dilakukan dengan persentase peningkatan penjualan di lapangan. Metode ini mendasarkan pada dua hal, yaitu persentase penjualan dan sejumlah pengembalian yang diterima dari aktivitas periklanan dan promosi yang dilakukan.
- Melihat pesaing (Competitive parity) karena sebenarnya tidak ada perusahaan yang tidak mau tahu akan keadaan pesaingnya. Tiap perusahaan akan berusaha untuk melakukan promosi yang lebih baik dari para pesaingnya dengan tujuan untuk menguasai pangsa pasar.
- Pengembalian investasi (Return of investment) merupakan pengembalian keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan terkait dengan sejumlah uang yang telah dikeluarkan untuk iklan dan aktivitas promosi lainnya. Sesuai dengan arti katanya, investasi berarti penanaman modal dengan harapan akan adanya pengembalian modal suatu hari.
Dari bawah ke
atas (Bottom-up)
Merupakan proses penyusunan anggaran berdasarkan tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya dan anggaran ditentukan belakangan setelah tujuan selesai
disusun. Proses penyusunan anggaran dari bawah ke atas merupakan komunikasi
strategis antara tujuan dengan anggaran. Terdapat 3 metode dasar proses
penyusunan anggaran dari bawah ke atas, yakni:
- Metode tujuan dan tugas (Objective and task method) dengan menegaskan pada penentuan tujuan dan anggaran yang disusun secara beriringan. tugas Terdapat 3 langkah yang ditempuh dalam langkah ini, yakni penentuan tujuan, penentuan strategi dan yang harus dikerjakan, dan perkiraan anggaran yang dibutuhkan untuk mencapai tugas dan strategi tersebut.
- Metode pengembalian berkala (Payout planning) menggunakan perinsip investasi dimana pengembalian modal diterima setelah waktu tertentu. Selama tahun pertama, perusahaan akan mengalami rugi dikarenakan biaya promosi dan iklan masih melebihi keuntungan yang diterima dari hasil penjualan. Pada tahun kedua, perusahaan akan mencapai titik impas (break even point) antara biaya promosi dengan keuntungan yang diterima. Setelah memasuki tahun ketiga, barulah perusahaan akan menerima keuntungan penjualan. Strategi ini hasilnya dirasakan dalam jangka panjang.
Metode perhitungan kuantitatif (Quantitative models)
menggunakan sistem perhitungan statistik dengan mengolah data yang dimasukkan
dalam komputer dengan teknik analisis regresi berganda (multiple regression
analysis). Metode ini jarang digunakan karena kompleks dalam pemakaiannya.
Proses penyusunan mempunyai empat tujuan , yaitu:
1. Membantu pemerintah mencapai tujuan fiscal dan meningkatkan koordinasi
antar bagian
dalam lingkungan pemerintah.
2. Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang
dan jasa public
melalui proses pemprioritasan.
3. Memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja.
4. Meningkatkan transdparansi dan pertanggungjawaban pemerintah DPR/DPRD
dan masyarakat
luas.
Factor dominan yang terdapat dalam proses penganggaran adalah:
1. Tujuan dan target yang hendak dicapai.
2. Ketersediaan sumber daya (factor-faktor produksi yang dimiliki
pemerintah).
3. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan target.
4. Factor-faktor lain yang mempengaruhi anggaran, seperti: munculnya
peraturan pemerintah
yang baru, fluktuasi pasar, perubahan social dan politik, bencana alam,
dan sebagainya.
1.
PERKIRAAN PENERIMAAN NEGARA
Secara keseluruhan sumber penerimaan negara bersumber dari :
1. Penerimaan dalan negeri, yang terdiri dari :
ü pajak penghasilan (minyak dan gas, non minyak
dan gas)
ü pajak pertambahan nilai
ü pajak bumi dan bangunan
ü Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangun
(BPHTB)
ü Pajak Lainnya
ü Pajak Perdagangan Internasional
ü Bea Masuk
ü Pajak/Pengutan Ekspor
ü Penerimaan Bukan Pajak
ü Penerimaan Sumber Daya Alam (minyak bumi, gas
alam, pertambangan umum, kehutanan, perikanan)
ü Bagian Laba BUMN
ü PNPB Lainnya
2. Penerimaan luar negeri
Penerimaan dari luar negeri dapat dihasilkan dari
investasi atau modal proyek ataupun pinjaman keluar negeri. Bisa juga
didapatkan dari ekspor barang ataupun dari visa para tourist yang datang ke
Indonesia.
2.
PERKIRAAN PENGELUARAN
Pengeluaran Negara merupakan pengeluaran untuk
membiayai kebutuhan maupun kegiatan-kegiatan pada suatu Negara demi mewujudkan
kesejahteraan rakyat.
Pengeluaran Negara dikelompokkan menjadi dua,
yaitu :
1. Pengeluaran rutin dan
2. Pengeluaran pembangunan
Pengeluaran rutin Negara merupakan pengeluaran
yang selalu ada dan telah terencana sebelumnya. Pengeluaran rutin ini meliputi
:
- Pengeluaran untuk belanja pegawai
- Pengeluaran untuk belanja barang
- Pengeluaran untuk subsidi daerah otonom
- Pengeluaran untuk membayar bunga dan cicilan
hutang
- Dan juga pengeluaran lain-lain
Sedangkan Pengeluaran pembangunan merupakan semua
pengeluaran negara untuk membiayai proyek-proyek pembangunan. Yang termasuk
pengeluaran pembangunan diantaranya ialah :
- Pengeluaran pembangunan untuk berbagai
departemen atau lembaga Negara.
- Pengeluaran pembangunan untuk anggaran
pembangunan daerah
- Dan juga pengeluaran pembangunan lain-lain
Inilah beberapa sektor perekonomian yang umumnya
terpengaruh oleh besar atau kecilnya pengeluaran negara, antara lain :
- Sektor produksi
- Sektor distribusi
- Sektor konsumsi masyarakat
- Sektor keseimbangan perekonomian
Jenis – jenis pengeluaran Negara menurut sifatnya
meliputi :
1. PENGELUARAN INVESTASI
-> Pengeluaran yang ditujukan untuk menambah
kekuatan dan ketahanan ekonomi di masa datang
2. PENGELUARAN PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA
-> Pengeluaran untuk menciptakan lapangan
kerja, serta memicu peningkatan kegiatan perekonomian masyarakat
3. PENGELUARAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
-> Pengeluaran yang mempunyai pengaruh
langsung terhadap kesejahteraan masyarakat
4. PENGELUARAN PENGHEMATAN MASA DEPAN
-> Pengeluaran yang tidak memberikan manfaat
langsung bagi negara, namun bila dikeluarkan saat ini akan mengurangi
pengeluaran pemerintah yang lebih besar di masa yang akan datang
5. PENGELUARAN YANG TIDAK PRODUKTIF
-> Pengeluaran yang tidak memberikan manfaat
secara langsung kepada masyarakat, namun diperlukan oleh pemerintah
3.
DASAR PERHITUNGAN PERKIRAAN
PENERIMAAN NEGARA
Untuk memperoleh hasil perkiraan penerimaan
Negara,ada beberapa hal pokok yang harus diperhatikan.Hal-hal tersebut adalah:
Penerimaan Dalam Negeri dari Migas
Faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah :
Ø Produksi minyak rata-rata per hari
Ø Harga rata-rata ekspor minyak mentah
Ø Penerimaan Dalam Negeri diluar Migas
Faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah :
Ø Pajak penghasilan
Ø Pajak pertambahan nilai
Ø Bea masuk
Ø Cukai
Ø Pajak ekspor
Ø Pajak bumi dan bangunan
Ø Bea materai
Ø Pajak lainnya
Ø Penerimaan bukan pajak
Ø Penerimaan dari hasil penjualan BBM
sumber :
http://rakilmu.blogspot.com/2010/04/perkembangan-dana-pembangunan-di.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Anggaran
http://gabyclarasintapw.blogspot.com/2012/03/9-anggaran-pendapatan-dan-belanja_18.html
Langganan:
Postingan (Atom)